Wednesday, December 4, 2013

Kalau aku menjadi bagian Indonesia Mengajar (Part 2)

Menjadi guru pendidikan jasmani lebih dari 8 tahun dengan pengalaman di tingkat dasar, anak usia dini dan melatih ekstrakuriluler bola basket untuk tingkat SMP dan SMA lebih dari 10 tahun membuat saya memahami bahwa aktifitas olahraga sangat dibutuhkan anak sebagai penyalur energi fisik dan emosi.

Olahraga tidak hanya meningkatkan kemampuan fisik pada seseorang tetapi juga mengasah kemampuan kognitif mereka tentang strategi bergerak (Body awarness) maupun afektif yaitu sosial. Seperti kita ketahui olahraga tidak hanya meningkatkan aspek kinstetik tetapi juga perkembangan mental, pembentukan karakter, kreatifitas gerak berdasarkan proses latihan maupun gerak otomatisasi.

Pendidikan jasmani adalah salah satu cara membentuk manusia yang berkarakter, karena dengan bergerak anak memahami dirinya dan lingkungan sekitar. Salah satu aktifitas pendidikan jasmani yang menarik adalah bermain. Dengan bermain seseorang dapat terlihat karakter aslinya, bagaimana mereka menghadapi lawan, mendapatkan kemenangan,menerima kekalahan, mengatur serangan maupun bertahan dan ekspressi mereka.

Kemampuan sosial individu juga bisa berkembang ketika bermain, seperti; bagaimana bekerjasama dengan teman, percaya diri dan harga diri. selain itu permainan yang mengarah pada olahraga kompetitif dapat membentuk seseorang menjadi pekerja keras untuk mencapai sesuatu.


Perlunya aktifitas olahraga di program Indonesia Mengajar.

Hal di atas merupakan hasil dan proses pendidikan jasmani secara mikro yang mempengaruhi perkembangan individu. Sementara secara makro olahraga merupakan senjata di dunia internasional untuk memperkenalkan perkembangan pendidikan suatu negara, dengan berkibarnya bendera Indonesia memenangkan medali olahraga dia ajang olahraga tahunan merupakan bukti bahwa Indonesia masih punya aspek yang bisa dibanggakkan yaitu olahraga.

Sejauh ini saya belum mengetahui apakah ada program dari Indonesia Mengajar yang secara khusus memperkenalkan cabang olahraga permainan ataupun individu pada anak-anak yang ada dikepulauan. Saya meyakini apabila suatu daerah bisa membuat iklim kompetisi dalam salah satu cabang olahraga maka akan juga berkontribusi pada pembinaan atlit di Indonesia.


Mengumpulkan Insan Olahraga untuk mengembangkan daerah

Sebagai seseorang yang profesional dalam dunia pendidikan jasmani, saya ingin sekali berkontribusi dengan mengajarkan nilai-nilai pendidikan jasmani maupun melakukan pembinaan cabang olahraga yang saya kuasai di suatu daerah kepaulauan. Dengan mengajarkan bagaimana membuat program latihan ataupun mengajarkan bagaimana membentuk karakter sesorang dengan pendidikan jasmani.

Hal ini tidak mungkin tanpa adanya dukungan dari stakeholder olahraga seperti kementrian pemuda dan olahraga, kampus-kampus olahraga dan para investor lokal maupun internasional yang fokus pada dunia olahraga.

Olahraga sendiri dapat menjadi lahan bisnis selain pembentukkan karakter. lebih lagi terbukti dengan banyaknya konsep keolahragaan seperti; kepelatihan yang mengajarkan tentang program dan kompetisi, pendidikan jasmani sebagai sarana pembentukan karakter, olahraga rekereasi yang dapat menjadi lahan pariwisata dan ilmu keolahragaan yang mengembangkan masalah kesehatan.

Apabila saya bisa menjadi relawan Indonesia Mengajar secara part time , saya berharap dapat mengumpulkan para stakeholder olahraga untuk melakukan pembinaan di daerah-daerah potensi sesuai dengan karakter daerah, sehingga harapannya suatu daerah kepulauan dapat memproduksi atlit berprestasi.

Program Indonesia mengajar yang bersifat kognitif dan afketif tidaklah lengkap tanpa adanya program kinestetik yang melengkapi proses belajar siswa ataupun guru di daerah. Besar harapan saya dengan apa yang saya miliki sekarang dapat berada ditengah-tengan relawan sosial yang ingin berkontribusi terhadap perkembangan bangsa Indonesia.

Last but not least, saya meyakini diantara kesulitan ada kemudahan dan rencana ini tidaklah mudah bila kita sebagai bangsa tidak meyakini bahwa bangsa ini bisa maju dengan olahraga. Oleh karena itu pasti ada solusi di setiap masalah, ada strategi di setiap rencana dan ada hikmah disetiap hasil. Yang perlu dilakukan adalah mencoba. Semoga para petinggi bangsa ini dapat membaca tulisan saya, terlebih lagi para relawan Indonesia Mengajar. Semangat!

Tuesday, December 3, 2013

Kalau Saya Menjadi Bagian di Indonesia Mengajar

Jum’at lalu di sekolah ada dua orang teman Ms.Anna dan Ms.Farida yang di kirimuntuk mewakili sekolah global mandiri berpartisipasi menjadi trainer di program Indonesia Mengajar di Maluku Tenggara Barat pulau saumlake.

Mereka sangat antusias berbagi cerita dengan memperlihatkan rekaman video dari seminar yang mereka lakukan. Dari tayangan video yang kami lihat betapa semangatnya guru di daerah ketika mengikuti seminar atau workshop tersebut.

Seminar yang bertema pembelajaran Fun Active Learning yang di sajikan para trainer bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan. Fun active learning adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator yang bertugas menggali kemampuan siswa dalam belajar, menganalisis, mengobservasi dan membuat produk.

Selain fun active learning mereka berdua juga sharing tentang taksonomi bloom yang merupakan tahapan dalam belajar seseorang, dalam hal ini trainer berharap para guru bisa menciptakan produk pembelajaran yang melibatkan pembelajaran berbasis multiple intelegencies, dimana dalam satu aktifitas belajar guru dapat mengembangkan kecerdasan siswa yang secara berbeda-beda. Seperti; mengembangkan kecerdasan science, logika, bahasa, kinestetik dan kecerdasan lainnya.

Program ini tentu sangat bagus mengingat para trainer memaksa guru berfikir dan bekerja di ambang batas kemampuan masing-masing, yang tujuannya adalah berfikir dengan cara tidak biasa dengan melibatkan semua aspek kecerdasan untuk mengembangkan dan menciptakan produk pembelajaran.

Di akhir video kita melihat sebuah tayangan tentang semangatnya para guru dalam menerima hal baru tentang pengajaran dan betapa dukungan sang bupati dalam seminar ini sangat luar biasa.

Hal yang menarik adalah ketika ada guru daerah yang di wawancara oleh Ms.Farida tentang suka dan duka mereka dalam mengajar adalah mereka senang saat ini murid-murid mereka sudah mau mandi dan gosok gigi di sungai, coba bayangkan kalau tidak ada pendidikan di daerah tersebut. Yang juga menarik adalah ada guru yang sangat ingin pergi ke Jakarta, layaknya saya yang ingin pergi belajar keluar negeri.

Setelah video berakhir Ms.Farida dan Ms.Anna bertanya, apa hal yang menginspirasi para guru. lalu banyak yang simpatik, ada juga yang justru menceritakan pengalaman mereka ketika mengajar dengan segala keterbatasan dan ada yang sangat ingin kembali kedaerahnya untuk berdedikasi. Saya sendiri sebenarnya mau juga sharing idea tetapi berhubung waktu sudah lewat dari jam waktu pulang, maka saya simpan hal yang saya ingin bicarakan.

Ada dua hal yang ingin saya sampaikan terakait dengan inspirasi dari kerja sosial yang mereka berdua lakukan di pulau saumlake Maluku Tenggara Barat yaitu;


Inspirasi Mengenal Eksotisnya alam Indonesia

Jujur menjadi bagian dari Indonesia Mengajar adalah salah satu mimpi saya, menjadi guru mengajar anak-anak ataupun training guru-guru adalah hal yang luar biasa. Kerja sosial yang berdampak besar terhadap pembangunan bangsa. Nah, sebenarnya ada hal yang mereka lupakan ketika menceritakan tentang pengalaman perjalanan mereka ke pulau saumlake yaitu, memperlihatakan betapa eksotisnya alam Indonesia.

Saya sendiri akan senang melihat keindahan alam Indonesia, jalan-jalan, jauh dari keramaian kota, gosip, introspeksi diri akan ciptaan tuhan dan tentu mengeksplorasi alam Indonesia dengan menjadi anak pulau. Kalau saya di kirim ke pulau tersebut, bukan hanya menjadi trainer tetapi akan berenang, berlari di pantai, mencari ikan dan kembali ke jaman primitif tanpa ada moderenisasi, konsepnya Wild Fitness.


Menggali Potensi Yang ada

Yang keedua adalah, apabila saya dikirim ke sebuah pulau di Indonesia. Jelas saya akan menyampaikan hal baru yang bisa saya download di youtube mengingat perbedaan kita sama mereka adalah kita lebih dulu mendapatkan informasi dan mengaplikasinnya sebagai guru dan dapat mengeloaborasi dengan pengalaman yang ada.

Selain transfer knowledge, kalau saya dikirim ke daerah terpencil di Indoneisa saya akan memberikan penguatan kepada semua guru ataupun perangkat daerah disana bagaimana mereka mengeksplorasi alam mereka sendiri dengan menyebarluaskan informasi akan potensi-potensi daerah mereka, seperti; pariwisata, sumber daya alam, kebudayaan ataupun potensi lainnya.

Saya akan mengajak mereka bagaimana mengembangkan kurikulum yang bertujuan untuk membuat para siswanya mampu mengelola daerah mereka dengan mendatangkan investor, menjadi arsitek tata kelola daerah yang bisa membuat peta daerah mereka di kenal di manca negara. Kurikulum yang di kembangkan berdasarkan kearifan lokal yang mengenalkan budaya mereka. Mempertahankan budaya tanpa terganggu moderenisasi dan membuat generasi emas di daerahnya. Sehingga kompetensi yang harus dicapai oleh siswa adalah siswa mampu berpikir secara global dengan berbuat banyak untuk daerahnya sendiri.

Sekian harapan saya untuk menjadi bagian dari Indonesia mengajar, semoga suatu saat saya dapat terlibat aktif walaupun hal kecil. Semoga bermanfaat!

Saturday, November 30, 2013

Membuat Program Latihan Bola Basket

Menjadi pelatih bola basket di sekolah diharuskan membuat program latihan yang digunakan oleh guru koordinator ekskul sebagai laporan perkembangan ke dalam aktivitas ekstrakurikuler ke wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Program latihan bola basket tidak perlu detail seperti halnya membuat program latihan di klub profesional. Yang perlu di ingat adalah program yang dibuat bertujuan merencankan aktifitas ekstrakurikuler dan pembinaan berdasarkan usia anak didik.

Pelatih bola basket disekolah harus berkoordinasi dengan guru pendamping berkaitan dengan apa yang akan dilakukan dalam proses latihan, pelatih sebaiknya tidak seorang guru hal ini di sebabkan perlunya pelatih aktif dalam dunia bola basket dan update info tentang perkembangan bola basket seperti; kompetisi, penataran dll.

Biasanya sekolah tidak menginginkan ekstrakurikuler mengganggu aktifitas akademik siswa yang di khawatirkan mengganggu nilai sisa. Oleh karena itu, harap dimaklumi oleh pelatih apabila sekolah tidak menyetujui siswa mengikuti kompetisi bola basket secara reguler. Tentu saja hal ini bertentangan dengan semangat pelatih yang menginginkan siswa binaanya mendapat prestasi.


Siasat pembuatan program latihan bola basket disekolah.

Pengalaman selama hampir 10 tahun yang hanya fokus dalam pembinaan bola basket disekolah, saya sering merasakan bahwa program latihan yang saya buat tidak efektif karena bertentangan dengan jadwal aktifitas sekolah. Biasanya aktifitas akademik seperti, fieldtrip, acara seminar, libur dan lainnya. Maka dari itu saya akan memberikan contoh membuat program latihan bola basket di sekolah silahkan download disini.


Footwork, Fivot dan Rebound

Program latihan yang saya buat berdasarkan pertemuan yang ada tanpa melupakan unsur dasar dari teknik bola basket seperti. Footwork dan fivot yang berhubungan, fivot berhubungan dengan rebound, fivot dengan slide atau defence. Bisanya selama 3 minggu di awal program saya fokus terhadap gerakan kaki. Teknik yang bisa dikembangkan dengan metode there lines drill, atau Physical training on court milik pelatih Edi Suganda.


Fivot dan passing

Tahap selanjutnya adalah gerakan kaki dan passing, ini menjadi program kedua setelah footwork dan fivot. Karena passing merupakan senjata andalan pertama untuk siswa sebelum mereka belajar teknik dasar lainnya.


Passing dan dribbling

Dribbling dengan berbagai variasi perlu dilakukan dan dilatih, saya yakin setiap pelatih punya tekni sendiri dalam melatih dribbling. Saya memberikannya pada tahap ketiga yang saya kombinasikan dengan pasiing. Sehingga dari kombinasi ketiga antara fivot passing dan dribbling munculah skill yang sering dikenal dengan triple threat.


Triple threat dan shooting

Shooting bagi saya merupakan tahap akhir dalam melatih teknik dasar, sebelum mereka mengenal lay up ajarkan dulu shooting, dari under ring, freethrow samapai three point. Yang jelas kalau saya mengajarkan shooting dengan teknik B.E.E.F (Balance, berdiri sejajar), (Elbow, posisi tangan membentuk huruf V), (Eyes, pandangan sejajar dengan tangan) dan (Followthrow, atau gerakan akhir lanjutan setelah melepaskan bola). Teknik BEEF sangan baik diajarkan untuk siswa tingkat dasar dan menengah.


Tahap lanjutan setelah teknik dasar.

Dalam pembuatan program latihan bola basket ada hal penting yang juga perlu diajarkan kepada siswa dianataranya ;1. Defence,

2. Transisi Defence To Offence,

3. Transisi Offence To Defence,

4. Presure Ball,

5. Free throw,

6. Kombinasi latihan Fisik dan Teknik.

Yang perlu diingat adalah konsep dasar dari bola basket adalah permainan, jadi apabila anda melatih ekstrabola basket disekolah jangan terlalu fokus pada teknik dasar, kembalikan ini dari bola basket ke unsur permainan meskipun anda punya target sendiri dalam prestasi.


Defence

Man to man

Kenalkan apa itu defence dan buat filosofi defence untuk team anda seperti, “defence is our tem skill”, winning the game with defence, atau apapun yang menjadi karakter team anda dalam defence. Biasanya MAN TO MAN (jaga satu lawan satu) merupakan hal wajib yang perlu diketahui oleh siswa. Buat modifikasi dalam melatih man to man. Lakukan browsing tentang hal tersebut.


Zone Defence

Zone defence banyak macamnya seperti 2-3, 1-3-1, 3-2, 1-2-2, yang jelas zone defence diberikan setelah siswa mengerti tentang konsep man to man. Mengajarkan zone defence lebih mudah dibandingkan mengajarkan man to man


Freak Defence

Freak defence sangat disukai oleh pelatih tingkat SMA dan perguruan tinggi, konsepnya adalah mengelaborasi antara man to man dan zone defence. Contoh: apabila pemegang bola adalah dribbler maka buat jaga zone dengan harapan dia tidak bisa melakukan penestrasi ke dalam baseline. Lalu apabila pemegang bola adalah shooter maka defence berubah menjadi man to man dengan harapan shooter tidak bisa melakukan shooting dan defence bisa menguasai boxout.


Transisi Defence to Offence

Transisi Defence to offence kita kenal dengan istilah fast break, second break dan freestyle (set offence). Maksudnya serangan cepat yang menggunakan waktu selama 24 detik. “8” detik pertama fast break, “8” detik kedua second break menggunakan trailer dengan cutting atau v-cut, dan “8” detik ketiga set offence sistem yag dirancang oleh pelatih dan pemain untuk memanfaatkan situasi apabila fastbreak dan secondbreak tidak berhasil.


Transisi Defence to Offence

Hal ini juga penting untuk di ketahui oleh siswa ajarkan mereka tentang jaga fullcourt, halfcourt dengan sistem zone untuk menjaga point dan membuat permainan menjadi cepat sehingga lawan tidak bisa melakukan set offence. Yang perlu diingat adalah untuk bisa melakukan ini siswa harus mengerti tentang konsep jaga man to man, strong dan weak side sehingga efektifas defence bisa berjalan dengan baik.


Pressure ball

Presure ball perlu diajarkan kepada siswa, bagaimana mereka menghadapi penjagaan full court dan half court. Karena banyak pelatih yang mengajarkan siswanya sistem jaga fullcourt sehingga tidak ada kesempatan untuk team lawan melakukan serangan, bahkan di tingkat SD dan SMP banyak pelatih yang sudah mengajarakan fullcourt. Buat simulasi dimana siswa menghadapi fullcourt atau half court sehingga mereka bisa memecahkan sistem penjagaan full court.


Free throw simulation

Seringlah melakukan freethrow simulation dimana siswa diajarkan tentang konsep box out, sehingga mereka mengatahui apa yang harus dilakuakn setelah freethrow dengan box out.


Kombinasikan latihan fisik dan teknik

Metode Physical Training On Court ciptaan Edi Suganda sangat baik digunakan untuk meningkatakan kualitas fisik dan teknik siswa. Untuk lebih jelasnya silahkan download disini.

Sekian resume tentang membuat program latihan bola basket di sekolah beserta hal apa saja yang perlu diajarkan semoga bermanfaat.

Sunday, August 18, 2013

Wanita Inspiratif di Jalanan

Melihat sosok wanita di foto ini membuat saya terkagum dengan usahanya untuk membantu kebutuhan keluarga. Beliau berjuang dari pagi sampai malam menambal ban pengendara motor yang bannya bocor di pinggir jalan dengan tenaganya untuk mencari sesuap nasi.

Dalam obrolan singkat dengan saya, terlihat kesederhanaan dalam berpikir, yang belau inginkan adalah adanya aktifitas yang bisa membuatnya bergerak. Beliau tidak mau hanya berdiam diri di rumah dan mengandalkan penghasilan suami. Beliau menciptakan kapitalismenya sendiri dengan menambal ban di jalanan, menjual pulsa dan menjual bensin, meskipun penghasilan tak seberapa besar, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kesan yang saya ambil ketika menatap mata ibu ini adalah, bahwa bekerja adalah hal yang harus di lakukan oleh setiap insan dan apapun pekerjaannya selama itu berkah maka Tuhan akan memberikan hasil yang terbaik.

Sekarang banyak wanita yang menempatkan diri sebagai tulang punggung keluarga tetapi beliau tetap menghargai jerik payah suami yang juga membanting tulang demi keluarga. Beliau pun sempat berkata kepada saya “Menjadi Istri terbaik bukan tentang mendapatkan suskses dalam karier, bukan tentang keberhasilan menjadi pemimpin, tetapi bagaimana bisa menempatkan diri sebagai istri dan ibu serta bisa membuat suami sukses dalam kariernya”, dalam keberhasilan seorang suami terdapat kekuatan seorang istri yang mendoakannya dan memotivasi suami untuk berkerja secara baik. Menjaga amanahnya dan mendidik anak-anaknya.

Foto ini saya ambil dua tahun lalu dan saya jadikan kenangan yang memotivasi saya untuk tetap menjaga kesederhanaan diri dan berusaha memberikan yang terbaik untuk keluarga dan tempat saya bekerja.

Semoga sang Ibu beserta keluarganya di berrikan keberkahan dan kelancaran rezeki oleh Allah SWT dan di lapangkan hatinya untuk selalu dekat dengan Sang Pencipta. Amin

Belajar tentang memaknai kehidupan tidak hanya melihat mereka yang terkenal, pintar atau sukses di karier. Belajar kehidupan dapat kita lihat di keseharian kita dan mengambil manfaat untuk pribadi dalam meningkatkan kualitas diri.

Saturday, August 17, 2013

Dr Stephen Jefferies Professor antara Dedikasi dan Komitmen Meningkatkan Kualitas Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Amerika.

Setelah sebelumnya saya menulis tentang sosok Ahmad Fuadi yang menginspirasi saya dengan karya-karyanya, sekarang saya akan menulis sosok lain yang pernah saya temui dan berpengaruh terhadap karir professional saya sebagai guru pendidikan jasmani.

Dia adalah Dr Stephen Jefferies, profesor dari Departement Physical Education, School of Public Health at Central Washington University , dengan dedikasi dan komitmennya terhadap dunia pendidikan jasmani dan olahraga di Amerika beliau mendapatkan penghargaan dari “The National For Sport and Physical Education (NASPE)” tentang usahanya meningkatkan kualitas Pendidikan Jasmani dan Olahraga di Amerika.

Penghargaan di Bidang Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Selain itu penghargaan juga pernah beliau dapatkan dari “National Convention of American Aliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance (AAHPERD)” dengan usahanya mengkampanyekan pendidikan jasmani sebagai sarana pembinaan positif di sekolah Dasar. Dan tentu beliau juga mendapatkan penghargaan dari Central Washington University sebagai pendidik terbaik di kampus tersebut.

Membuat Website Pendidikan Jasmani

Dr Stephen dengan komitmennya terhadap dunia Pendidikan jasmani membangun website yaitu www.pelinks4u.org yang merupakan sarana belajar untuk guru pendidikan jasmani di Amerika, tempat bertukar informasi, review buku dan video pendidikan jasmani yang beredar di Amerika. Website ini telah berdiri selama hampir 10 tahun dan menjadi website populer untuk guru olahraga di Amerika.

Aktif Menulis

Dengan dedikasinya beliau rajin menulis artikel dalam majalah bulanannya yang ada di website www.pelinks4u.org. Beliau banyak memberikan informasi segar tentang dunia pendidikan jasmani dan olahraga. Ide-idenya di tuangkan dalalam majalah tersebut. Sampai saat ini beliau telah membuat lebih dari 30 artikel berbasis praktek, Jurnal pendidikan jasmani, buku mengajar pendidikan jasmani di tingkat dasar dan membuat DVD dan buku tentang pendidikan jasmani.

Menjadi Keynote Speaker

Selain berkontribusi aktif secara menulis dan menyumbangkan Ide terhadap organisasi (NASPE) dan (CWU), beliau juga sering di undang sebagai presenter tentang visi pendidikan jasmani dan olahraga di masa depan. Pria kelulusan S1 di Inggris dan S2 di Amerika ini di percaya dapat memberikan sumbangan konsep dalam pembuatan konsep pendidikan jasmani di Amerika.

Beliau telah mengisi hampir lebih dari 70 acara konfrensi di beberapa negara. Kebetulan sekali saat saya mengikuti konfrensi pendidikan jasmani dan olahraga di Singapura, saya berkesempatan untuk mendengarkan visi beliau tentang pendidikan jasmani di masa depan, berikut beberapa catatan saya tentang presentasi beliau yang berjudul Dream For Physical Education 2020

Segala Sesuatu berubah

Di awal beliau menyampaikan tentang perubahan di setiap hal di masa depan, segala sesuatu akan mengalami evolusi sesuai dengan kebutuhan zaman. Beliau menggambarkan perubahan dari sisi teknologi, science, ekonomi dan bahkan budaya. Beliau mengatakan perubahan itu akan mengalami percepatan apabila orang yang ada didalamnya tidak mempersiapkan diri, lebih lagi kehancuran akan terjadi bila orang di dalam organisasi tetap bertahan pada product yang tidak fleksibel. Beliau juga menyatakan apabila suatu kondisi politik dalam suatu negara berubah maka kurikulum pendidikan juga akan berubah dan tentu akan mempengaruhi iklim sekolah mulai dari buku, standar kompetensi, dll. Hal ini menurut saya sedang terjadi di Indonesia, perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 membuat banyak perubahan dari segi administrasi sekolah.

Hal yang tidak berubah adalah pendidikan jasmani dan olahraga

Dalam presentasinya beliau menegaskan pentingnya peran guru olahraga dalam pembentukan karakter siswa, karena hanya pendidikan jasmani dan olahraga yang tidak akan berubah hal ini berkaitan dengan pergerakan tubuh manusia yang tidak berubah, manusia berjalan, berlari dan bergerak yang merupakan gerak dasar, manusia belajar dengan bergerak, maka dari itu beliau mengatakan bahwa kebutuhan akan bergerak pada manusia merupakan tugas guru olahraga untuk mengembangakannya dan saya setuju bahwa pendidikan jasmani dan olahraga adalah pelajaran yang tidak akan berubah.

Kondisi Siswa Saat ini

Dengan berkembanganya teknologi saat ini membuat seorang anak mengalami Hippokinesis (kondisi seseorang kurang bergerak) yang mempengaruhi pertumbuhannya, hal ini di karenakan kurangnya waktu untuk bermain, lebih sering online di depan komputer dan internet, dan minim motivasi untuk bergerak. Anak saat ini berpikir box to box dari rumah ke sekolah lagi hanya berpikir tentang aktifitas kognitif, maka dari itu lagi-lagi beliau menyarankan agar suatu negara memiliki banyak guru olahraga berkualitas karena hanya dengan membuat seseorang anak bergerak atau bermain akan membuat otaknya berkembang.

Physical Education dan Physically Active

Lanjut beliau membedakan antara Pendidikan Jasmani dan Aktif secara fisik, pendidikan jasmani adalah hanya instruksi dari pembelajaran yang ada di sekolah dan siswa hanya mendapatkannya satu kali seminggu. Beliau menegaskan bahwa output dari pembelajran pendidikan jasmani di sekolah adalah membuat siswa aktif secara fisik di luar jam pelajaran sekolah, mereka suak bermain secara fisik, olahraga, bela diri, dll. Guru pendidikan jasmani di tuntut untuk dapat memberikan pengaruh agar siswa bisa aktif secara fisik di luar sekolah, karena dengan aktifnya siswa secara fisik juga akan mempengaruhi gaya hidup secara sehat, cara berfikir jernih dan pandai mengatur menjaga keseimbangan secara fisik dan mental.

Love to Play

Sejatinya manusia di lahirkan untuk bermain, beraktifitas dan bergerak. Anak bayi tumbuh dan kembang dengan bergerak dan bermain, karena saat bermain itulah otot bergerak dan memberikan stimulus terhadap otak dan inilah proses belajar. Saat kecil dan tumbuh dewasa manusia juga banyak belajar dari aktifitas bermain, mereka bermain sebagai kebutuhan untuk mengenal diri dan dunianya. Maka dari itu Pendidikan Jasmani adalah sarana yang tepat untuk sesorang mengenal dirinya, kemampuan tubuhnya untuk bergerak, tahapan otomatisasi dalam bergerak.

Bermain melalui pendidikan jasmani adalah kebutuhan bagi siswa untuk mengembangkan fisik dan mentalnya. Oleh karena itu guru pendidikan jasmani haruslah seseorang yang memiliki hobi bermain. Di bagian ini beliau menggambarkan seekor anjing yang suka bermain dan bermain, anjingnya itu tidak pernah mengalami stress karena tidak ada makanan, tidak punya uang, dll. Hanya dengan bermain segala strees nya akan hilang, hal ini juga merupakan kebutuhan manusia untuk bermain, karena dengan bermain stress bisa berkurang. Untuk itu jangan jadi guru olahraga yang berfokus pada nilai, fokuslah pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Leader supervise not only academic but also physical activity

Hal ini jadi catatan penting saya, bahwa menjadi kepala sekolah sebaiknya tidak berfokus pada perkembangan akademik saja tetapi juga harus mempunyai program perkembangan fisik anak secara spesifik. Sekolah yang baik adalah sekolah yang bisa menjaga keseimbangan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik, karena dengannya tujuan pembentukan karekter dapat tercapai.

Pendidikan Jasmani Pembentuk karakter

Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dengan perkembangan otak siswa, munculnya karakter sehat adalah dengan adanya program yang ada di pendidikan jasmani. Siswa memahami dirinya dengan bermain, ada nilai sosial dalam permainan. Siswa memahami cara membuat strategi dan kerjasama dalam permainan. Dan nilai-nilai yang tidak tersirat inilah yang akan masuk kedalam insight siswa sebagai individu, nilai yang muncul dari hasil bermain akan menjadi nilai dalam diri siswa yang akan menjadi karakter, jadi pendidikan jasmani merupakan sarana untuk membentuk karakter siswa.

Huh....banyak juga ya catatannya, semoga bermanfaat. Yang pasti masih banyak catatan yang saya kira juga penting tetapi hal-hal di atas adalah yang paling inti menurut saya. Terakhir, Dr Stephen Jefferies mengkampanyekan konsep 3 R dalam pembelajaran pendidikan jasmani yaitu ;

1. Relationship, Pendidikan jasmani adalah sarana pembentukan seseorang berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain. pendidikan jasmani juga bisa di hubungkan dengan subjek lain, selama guru olahraga dapat mengelaborasi nilai-nilai yang sama dalam setiap pelajaran dan olahraga.

2. Relevance, perlu adanya relevansi antara pertumbuhan dan pekembangan siswa dalam proses pendikan jasmani. Pendidikan jasmani bukan hanya sekedar nilai yang terpamang di raport tetapi merupakan proses pembentukan karakter seseorang.

3. Rigor, pendidikan jasmani adalah aktifitas menantang yang dilakukan siswa, sebagai guru pendidikan jasmani harus memberikan aktifitas terukur, terstruktur dan terarah dalam pembelajaran pendidikan jasmani.

Di atas adalah hal yang perlu dilakukan guru pendidikan jasmani di masa depan, siswa akan menyelami dirinya dengan pendidikan jasmani dan olahraga, karena untuk memprediksi apa yang terjadi di masa depan adalah dengan mencari dan menamukannya...dengan bergeraklah masa depan itu akan tercipta.

Sekian catatan saya dari apa yang di sampaikan dalam presentasi Dr Stephen Jefferies pada konfrensi pendidikan jasmani dan olahraga di Singapura tanggal 31 Agustus 2013. Jujur saya masih bermimpi untuk bisa berkomunikasi dengan beliau dan saat ini sedang proses, meskipun hanya mendapatkan kesempatan foto bareng tetapi ini adalah motivasi saya untuk bangkit mengembangakan pendidikan jasmani di sekolah saya sekolah global mandiri secara khusus dan tentu di Indonesia bila ada kesempatan. Amin

Friday, August 16, 2013

Ahmad Fuadi Negeri 5 Menara

“Huft”...lama juga nih ga nulis di Blog, maklum lagi fokus sama project lama yang yang belum di selesaikan, tapi sekarang juga belum selesai masih tunggu tahapan selanjutnya.

Hampir 1 bulan fokus sama pesantren Illahi (Ramadhan), sampai ikut seminar guru pendidikan jasmani di Singapura, someday saya akan tulis pengalaman ilmiah, cinta dan spiritual tersebut.

Nah, setelah tulisan terakhir saya banyak bicara tentang cinta, sekarang saya mau bikin tulisan features yaitu tulisan tentang sosok berpengaruh buat saya pribadi, tulisan tentang seseorang yang bisa menaklukan dunia dengan imajinasi dan perbuatannya. Buat yang kebetulan baca blog ini harap dimaklumi karena baru belajar. “Ok langsung aja yah”.

Sosok pertama yang saya Tulis adalah pria kelahiran Bayur, kampung kecil di pinggir Danau Maninjau 1972 Sumatra Barat, pria ini bernama Ahmad Fuadi, pria ini terbang ke pulau jawa mencari Ilmu di pesantren Modern Gontor untuk belajar ilmu agama, atas arahan orang tuanya untuk menjadi pemimpin dalam Islam, meskipun mengalami pergolakan batin dalam proses pencarian jati dirinya, ternyata pada akhirnya apa yang diharapkan orang tuanya berhasil, saat ini beliau menjadi sosok berpengaruh dalam dunia Islam dan pesantren, Jurnalistik, Sastra, dan buat para pemimpi yang ingin belajar ku luar negeri mencari ilmu.

Masuk Pesantren

Menjadi santri untuk belajar ilmu agama sebenarnya bukan merupakan mimpi beliau, karena harapannya adalah masuk sekolah tingkat atas dan melanjutkan kuliah. Berbekal keyakinan pribadi dan doa orang tua Ahmad Fuadi menenggelamkan diri dalam dunia pesantren, di sinilah beliau menemukan persahabatan sejati, beliau dengan teman-temanya bermimpi untuk menaklukan dunia dengan ilmu yang mereka pelajari di pesantren. Dengan mantra “Man Jadda Wa jadda, siapa yang bersungguh sungguh akan berhasil”, beliau menikmati proses belajarnya setiap saat di pesantren Madani.

Bekerja dari orang biasa

Saya sendiri mengingat cerita yang ada dalam novel yang Ahmad Fuadi buat dengan judul Negeri 5 Menara adalah “Bekerja dan beribadah lebih dari orang biasa”, beliau menguatkan hafalanya, caranya belajar bahasa Inggris dari orang biasa, sholat malamnya dan aktifitas lain yang hanya di lakukan orang biasa. Novel yang beliau buat di buku pertama sungguh membuka mata saya untuk terus belajar dan belajar. Pencarian Tiada Akhir

Lanjut ke buku ke dua dari trilogi lima menara yang berjudul Ranah 3 warna, buku ini tentang pencarian Ahmad Fuadi dalam menuntut ilmu di negeri orang, di novel ini beliau menceritakan kisah tentang usahanya masuk ke Universitas Padjajaran yang merupakan idamannya. Lalu proses saat beliau mengikuti program pertukaran pemuda ke Kanada. Dalam buku ini nilai yang di ambil adalah “Man Shabara Zhafira” ‘siapa yang bersabar akan beruntung”.

Buku ini terus terang menjadi motivasi bagi para scholarship seeker untuk tidak berhenti meningkatkan kemampuan bahasa Inggris, memperluas jaringan dan berani berkompetisi dengan siapapun untuk satu tujuan, pencarian jati diri. Hasilnya adalah beliau dapat mendapatkan beasiswa Fullbright untuk kuliah S-2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University, USA. Dan pernah mendapatkan beasiswa Chevening Award untuk belajar di Royal Holloway, Universtiy of London dan pernah mendapatkan kesempatan tinggal dan belajar di Kanada, Singapura, Amerika Serikat, italia dan Inggris.

Cerita di ini pula memotivasi saya untuk percaya diri dalam melakukan personal branding untuk para organisasi pemberi beasiswa dan kampus-kampus di luar negeri dengan program internasional untuk mendaftarkan diri, dan sekarang tentu saya masih di minta untuk berusaha dan bersabar. Amin

Menjadikan Hobi menjadi Pekerjaan

Entah apa yang di gariskan oleh Allah SWT terhadap Ahmad Fuadi, sepertinya proses hidupnya mulus padahal saya tahu perjuangan beliau berbeda dengan orang kebanyakan. Mulai dari banyaknya buku yang dia baca, kurangnya istrirahat karena beribadah, sholat malam yang di barengi dengan membaca kamus dan Buku TOEFL, penolakan-penolakan tempat kerja, rupanya memberikan hasil di buku ketiganya dengan judul Rantau 1 Muara. Di novel ini magic words nya adalah “Man Saara Ala Darbi Washala, Siapa yang berjalan di jalannya akan sampai tujuan” yang merupakan usaha tiada henti oleh Ahmad Fuadi dalam mancari ilmu. Selain itu dengan hobi fotografi, menulis dan membaca jadilah keinginan beliau untuk menyalurkan hobi menjadi perkerjaan sebagai seorang jurnalis.

Menjadi Wartawan dan Kuliah di luar Negeri

Ahmad Fauadi menceritakan kisah hidupnya bermulai dari dirinya menjadi wartawan di media Tempo yang saat itu Indonesia sedang mengalami masa transisi dari zaman orde baru ke era reformasi. Beliau terlibat dalam proses jurnalistik di era reformasi, dengan masuk ke harian independent beliau menceritakan bagaimana prosesnya menjadi wartawan. Rupanya di buku ini beliau juga menceritakan kisah cintanya dan proses bekerja di luar negeri sebagai wartawan Voice Of America (VOA) sampai di terimanya beliau menjadi mahasiswa di luar negeri dengan mendapatkan beasiswa di Amerika Serikat. “Luar biasa bukan”, usaha yang tiada henti akhirnya mewujudkan mimpi-mimpi beliau saat kecil.

Menulis Novel

Setelah sebagian mimpi terwujud, mendapatkan beasiswa, menjadi wartawan di luar negeri akhirnya beliau memutuskan untuk menceritakan kehidupannya dengan membuat novel trilogi 5 menara. Dari ketiga buku ini memang banyak kisah fiktif yang melengkapi perjalanan Ahmad Faudi, tetapi itu hanyalah bumbu agar novel ini enak di baca. Sebagai pembaca sejati novel ini saya pikir memiliki kalimat sastra yang dalam, kata-kata inspiratif yang membuat pembacanya termotivasi untuk menggerakan dirinya dalam belajar dan bekerja.

Novel yang beliau buat mendapatkan banyak penghargaan dari Anugerah Pembaca Indonesia tahu 2011 sebagai Penulis dan Buku Fiksi terfavorit 2010, yang pasti beliau pernah muncul di acara Kick Andy Metro TV dan menceritakan latar belakang pembuatan novelnya. Dengan berbekal kemampuan menulis dan membaca beliau melengkapi kata demi kata dalam novel beliau menjadi karangan penuh makna dan saya menikmati setiap tulisan yang beliau buat.

Masih Mimpi dengan Membuat Komunitas 5 Menara

Belum lama saat bulan Ramadhan saya berkesempatan secara langsung bertemu dan berfoto dengan beliau, pada kesempatan itu memang saya tidak bertanya atau wawancara, tetapi dengan bertemu saja hal itu merupakan anugrah yang luar biasa, karena moment ini saya gunakan untuk memompa motivasi saya dalam berusaha menggapai mimpi saya.

Saat itu beliau sedang launching buku terbarunya Rantau 1 Muara di toko Buku Gunung Agung Margo City Depok, beliau menceritakan latar belakang pembuatan novel terakhirnya, intinya adalah saat ini beliau masih memiliki mimpi dalam hidupnya. Yang membuat saya kagum adalah beliau tertarik untuk membuat sekolah pendidikan anak usia dini dengan nama komunitas 5 menara, beliau berhasrat untuk mendirikan sekolah PAUD di seluruh Indonesia, hal ini juga yang membuat saya tertarik untuk bergabung dengan keilmuaan yang saya miliki, dan lagi-lagi saya perlu bersabar dan berusaha, Allah pasti kasih jalan. Amin

Ahmad Fuadi adalah orang yang berani bermimpi dan berani mewujudkan mimpinya, beliau bermimpi hal yang mungkin di lakukan manusia bukan hal yang musatahil. Dengan mimpinya beliau mengerahkan segala usaha dan doa agar Allah SWT mendekatkan mimpinya tersebut. Sosok Ahmad Fuadi, memberikan rasa berbeda tentang pesantren dan Islam dan membuat mimpi. Beliau pantas di beri penghargaan sebagai penulis sastra ini. Semoga Allah SWT terus memberi keberkahan dan mewujudkan setiap mimpi-mimpinya. Amin

Buat yang ingin mendapatkan update status dari komunitas 5 menara silahkan join di facebook 5 menara klik disini dan dapat melihat info terbaru dari website. www.negeri5menara.com

Sekian tulisan ringan saya tentang sosok Ahmad Fuadi penulis Novel trilogi 5 menara, banyak kalimat inspiratif yang saya dapatkan ketika membaca buku ini. Secara pribadi saat ini akan mengikuti jejak beliau untuk menggapai mimpi-mimpi saya yang saya simpan di sebuah peti dan saya yakin selama manusia terus berusaha Allah pasti akan memberi jalan. Amin

Tuesday, July 9, 2013

Antara Patah Hati dan Lemak

Sakit hati karena putus cinta ataupun ditolak cinta memang meninggalkan bekas di dalam hati. Bagi yang putus cinta tentu memori dan kenangan akan selalu datang, hal itu tidak akan pernah hilang karena tersimpan di alam bawah sadar. Bagi yang tertolak cinta, harapan akan mendapatkan itu juga selalu terkenang mulai proses pendekatan sampai saat di tolak akan selalu terkenang.

Saat patah hati itu tentu ada energi cinta yang tidak tersalurkan dan apabila seseorang tidak menyalurkan energi tersebut yang terjadi adalah hal-hal yang tidak baik. Maka dari itu energi cinta yang patah ini tentu tidak bisa di hapus atau di lupakan tetapi di arahkan menjadi energi lain.

Hal ini sama seperti hukum Newton yang berbunyi “Hukum I: Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya” . nah kalau pemahaman saya adalah bahwa suatu energi akan diam statis dan untuk mengerakannya perlu ada usaha untuk menyalurkan ke hal lain. Dalam hal percintaahn energi patah hati ini bisa disalurkan menjadi cinta sesama. Hangout dengan teman. Menjadi aktifis pendidikan, membeli hewan peliharaan, menanam bunga, berdiskusi dengan keluarga dan hal lainnya yang bisa mengarahkan rasa cinta tersebut menjadi lebih bermanfaat.

Nah, terus apa hubungannya ya dengan lemak?, jadi begini ada teman yang bertanya mereka sudah berolah raga berjam-jam, diet food combining seharian, terapi pijat dan terapi-terapi lainnya, tapi ko kenapa lemak di perut dan di paha ga bisa berkurang. Rupanya ada teknik yang kurang tepat dilakukan.

Kebanyakan dari kita saat berolah raga atau ke gym. Selalu melakukan aktifitas kardio (joging dan sepeda astrand) terlebih dahulu dengan harapan saat itu membakar lemak, lalu setelah itu main alat berat (dumbell / barbel). Dan ini prinsip yang terbalik dalam konsep fat burning.

,p>Yang perlu dilakukan sebenarnya dalam program fat burning atau body shaping di pusat kebugaran adalah. Lakukan dulu mengangkat alat berat (dumbell dan barbel) karena main weight training membutuhkan energi karbohidrat dan protein. Saat kita main alat berat energi dari karbo dan protein akan berkurang sehingga memunculkan kelelahan. Setelah itu apabila ingin mengurangi lemak dibadan kita harus melakukan aktifitas kardio (joging atau aerobic), hal ini perlu di lakukan karena lemak tidak bisa di buang tetapi lemak bisa di rubah menjadi energi. Saat yang tepat untuk merubah lemak menjadi energi adalah ketika energi karbohidrat dan protein habis. Bahasa olahraganya adalah kalau aktifitas biasa di sebut aerobis dan aktifitas menggunakan energi lemak adalah anaerobic dimana lemak mejadi asam laktat dan menjadi energi.

nah jelaskan ada hubungannya antara patah hati dan lemak bahwa Energi tidak bisa di buang tetapi energi di rubah menjadi gaya yang lain sesuai dengan hukum Newton. Semoga Bermanfaat.


Wednesday, 10 Juli 2013.